Kita menyaksikan sebagian orang dalam hidupnya banyak bersedih mengenang kegagalan masa lalu. Kegagalan itu membuatnya galau hingga saat sekarang. Bahkan dia menghabiskan sekian banyak waktunya hanya untuk meratapi kesalahan masa lampau yang ia perbuat. Dia seolah hidup selamanya dalam masa lalu. Ia tak pernah beranjak dari sana. Terkurung dan tak pernah berhasil bebas dari penjara masa lampau.
Pikirannya dipenuhi ketakutan untuk melangkah maju. Untuk move on. Dia berpikir jika ia mencoba lagi, maka ia hanya akan mendapatkan kegagalan yang sama. Dan ketakutan untuk mencoba itulah yang menjadi penghambat aktivitasnya di masa sekarang hidupnya. Dia lebih memilih tidak berkegiatan apa pun daripada harus mencoba lagi dan lagi. Dia lebih memilih hidup dalam keadaan itu-itu saja, dibanding hidup yang penuh dinamika, kejutan dan ketidakpastian. Hidup stagnan adalah jalan yang dipilih oleh orang yang terjebak dalam tahanan zaman.
Sebagian yang lain hidup dalam angan-angan panjang di masa depan. Ini biasanya adalah kegiatang geng pelamun dan perenung. Ada sebuah kisah menarik mengenai orang-orang yang terbiasa berangan-angan panjang ini. Jadi suatu hari dikisahkan ada seorang pemuda yang hendak memanjat kelapa, setelah sampai di atas pohon, ia pun mulai memilin tangkai kelapa. Saat memilin kelapa yang pertama, ia mulai berpikir, “Satu kelapa harganya Rp. 5000, kalau 50 kelapa sudah Rp. 250.000, wah… kalau sudah dapat uang sebanyak itu, aku mau membeli bibit ayam saja. Aku akan beternak ayam. Setelah ayamku berkembangbiak dan mulai banyak, aku akan menjual semuanya, lalu aku akan membeli kambing. Kambing itu akan kurawat baik-baik, supaya cepat berkembang. Setelah kambingku banyak, akan kujual semuanya dan aku akan membeli seekor kerbau. Kerbau itu juga akan aku pelihara sebaik mungkin. Setelah kerbauku besar….gdubbrrakkk!!” pemuda ini pun terjatuh dari pohon kelapa. Kakinya patah dan ia tak bisa bekerja untuk beberapa bulan.
Dari kisah di atas kita bisa melihat bahwa larut dalam angan-angan hanya akan merugikan diri sendiri. Dr. Aidh al-Qarni dalam karya fenomenalnya La Tahzan menyebutkan “Orang-orang yang terlalu banyak memikirkan sesuatu yang belum terjadi itu ibarat orang yang berusaha mengeluarkan kandungan sebelum dilahirkan, atau memetik buah sebelum masak.” Hal itu tentu sia-sia, bahkan membahayakan.
Jika terjebak dalam penyesalan masa lalu atau pun terlena oleh angan-angan yang belum terjadi sama-sama buruknya, lalu kira-kira bagaimana idealnya kehidupan seseorang itu? Apa yang sebaiknya kita lakukan dalam menjalani kehidupan kita? Pola pikir seperti apa yang mestinya kita tanamkan dalam diri kita?
Living today adalah solusi yang paling tepat mengatasi kegalauan yang dialami seseorang dalam hidupnya. Maksud dari living today adalah pola hidup di mana kita berusaha memaksimalkan hidup di hari ini. Ya! Hari ini sekarang ini, saat kamu membaca ini! Ini adalah waktu yang paling tepat untukmu membuat hari terbaik dalam hidupmu. Tak usah kamu buang waktumu memikirkan lamaran pekerjaanmu yang kemarin ditolak, kekasihmu dulu yang telah menikah dengan orang lain, serta kegagalan-kegagalan lain yang telah kau alami.
Rapikan ingatanmu tentang masa lalu, susun baik-baik dan simpan di tempat tergelap dalam ingatanmu. Kubur ia di sana. Jangan pernah kau bongkar lagi makamnya. Juga tak usah kau menerka-nerka hari esok yang belum terjadi. Mengapa kau terlalu khawatir terhadap masa depanmu sehingga kau menjadi takut menghadapinya? Untuk apa kamu menangis sekarang meratapi kemiskinanmu di masa depan yang belum tentu terjadi? Meminjam kata-kata Dr. Aidh al-Qarni lagi “biarkan masa depan datang sendiri!”.
Banyak orang belum menyadari, bahwa menyibukkan hari ini dengan kegiatan positif, akan membuat lupa dengan kenangan buruk masa lalu, dan menghindarkan kita dari angan-angan panjang yang membuat lalai. Kita takkan punya waktu untuk memikirkan hal-hal yang sia-sia. Sebagaimana yang telah kita ketahui, manusia hidup dalam tiga dimensi waktu. Waktu dulu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Dan waktu yang di mana kita sedang menghirup napas di dalamnya adalah waktu sekarang. Waktu yang lalu telah terjadi dan tak mungkin diubah lagi. waktu yang akan datang masih gaib, dan belum terjadi. Kita tak punya kuasa apa-apa untuk mengubah dan menentukan masa itu.
Hiduplah di masa sekarang, maka kita akan terbebas dari kungkungan masa lalu dan teror masa depan. Lakukanlah segala yang terbaik hari ini. Nikmatilah kegiatan positifmu hari ini. Sekarang adalah dimensi waktu paling penting yang kita miliki. Di masa sekarang, kita bisa melakukan apa pun yang kita mau. Kita bisa belajar, menulis, melukis, bekerja, mengembangkan bakat, melatih kemampuan berbahasa, beribadah, dan banyak hal lain yang positif untuk dilakukan.
Waktu sekarang akan menjadi masa lalu, masa lalu akan membentuk masa sekarang, dan masa sekarang akan membentuk masa depan. Jadi tak perlu lagi menyesali masa lalu, tak juga perlu takut dengan masa depan. Yang perlu dilakukan hanyalah menjalankan masa sekarang sebaik-baiknya. Karena itu menentukan bagaimana kita di masa depan.
Bayangkan jika hari ini merupakan hari terakhir dalam hidupmu. Maka, kau pasti akan berusaha memaksimalkan umurmu yang tersisa itu. kau akan belajar dengan serius, kau juga akan mempersembahkan ibadah terbaikmu di hadapan Tuhan. Kau takkan pernah menyia-nyiakan sedikit pun waktu yang kau lewati karena itu sangat berharga. Dengan pola living today ini, seseorang akan terobati hatinya dari luka lama, dan kebaikannya hari ini akan menjadi buah yang akan ia petik di masa depan. So, manfaatkan tiap detikmu mulai sekarang!
Ilustrasi: justsomegoodthoughts.com