Saat ini dunia sedang digemparkan dengan penyebaran wabah virus Corona yang berawal dari China. Akibat virus ini banyak penduduk China dan beberapa negara lainnya meninggal dunia.
Penyebaran virus Corona ini kian hari semakin bertambah. Saat ini dari data yang telah dirilis per 26 Februari 2021, terdapat 893 kasus yang positif terjangkit Covid-19, dengan 35 orang dinyatakan sembuh di Indonesia.
Sudah banyak para pejabat serta masyarakat yang terjangkit virus Corona tersebut. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi seluruh warga di Indonesia bahwasannya virus ini bisa hinggap ke tubuh mereka tanpa disadari.
Namun di tengah kepanikan masyarakat saat ini pemerintah pusat maupun daerah, serta dunia Internasional sedang berusaha untuk meminimalisasi penyebaran virus tersebut dengan membuat kebijakan yang saat ini diterapkan, seperti meliburkan warga agar melakukan seluruh aktivitas di rumah saja termasuk libur dalam pendidikan sekolah.
Pemerintah mengimbau warga agar menjauhi tempat-tempat keramaian untuk sementara agar tidak ada lagi korban akibat virus Corona. Pemerintah menilai penerapan kebijakan ini akan dapat mengurangi pertambahan kasus Covid di Indonesia.
Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay at home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online.
E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian perangkat elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
E-learning adalah salah satu bentuk metode pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Pembelajaran berbasis web ini memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran offline seperti uang jajan dan biaya transportasi sekolah.
Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web dianggap memberikan fleksibilitas dalam mengakses materi pembelajaran.
Penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data yang bisa di-decode (diuraikan) melalui perangkat elektronik seperti komputer, smartphone, telepon seluler atau piranti elektronik lainnya.
Namun di samping beberapa keunggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru yang disebabkan oleh banyak faktor teknis.
Pelaksaan pembelajaran E-Learning pada masa pandemi Covid-19 juga dilaksanakan di TK Nurhasanah Desa Tanjong Ceungai Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Sebelumnya dilaksanakan dengan model pembelajaran jarak jauh yang bertujuan untuk memenuhi standar pendidikan melalui pemanfaatan teknologi Informasi dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung antara siswa dan guru.
Melalui pemanfaatan teknologi tersebut pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan baik. Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa berjalan dengan baik mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah menggunakan internet, seperti yang dijelaskan dalam penelitian We Are Sosial, “Digital Reports 2020” yang dirilis pada akhir bulan Januari 2020 yang menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di antaranya dengan menggunakan E-learning.
E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran, tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik.
Elearning adalah suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau media jaringan komputer lainnya yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun.
Pada masa pandemi COVID-19 ini E-Learning digunakan oleh semua tingkat pendidikan, baik TK, SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi dengan harapan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Pemaduan penggunaan sumber belajar online adalah suatu keputusan tepat untuk menjembatani derasnya arus penyebaran sumber belajar elektronik (e-learning) dan kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan sumber-sumber belajar yang digunakan dalam ruang kelas.
Artinya, e-learning bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena metode interaksi tatap muka konvensional masih jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran online atau elearning.
Kebijakan yang dikeluarkan tentunya tidak dapat memastikan semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya di semua kalangan, khusus nya sekolah di desa-desa yang kekurangan fasilitas teknologi guna menunjang proses pembelajaran online. Kurangnya biaya dan fasilitas yang memadai antara guru dengan siswa/i nya juga membuat proses pembelajaran online tidaklah seefektif yang diharapkan.
Pembelajaran Daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas.
Melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran Daring dapat saja diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun berbayar.
Tujuan pembelajaran Daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu dengan metode dalam jaringan (Daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas.
Manfaat Pembelajaran Dalam Jaringan bisa meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan memanfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran.
Ada dua hal yang harus dilakukan agar pembelajaran berbasis daring bisa menjadi lebih baik agar siswa berprestasi, yaitu:
1. Penjelasan materi pembelajaran.
Siswa berharap para guru tetap memberikan penjelasan mengenai materi pembelajaran. Siswa merekomendasikan penjelasan materi melalui video, mereka merasa materi video mudah diterima dan dipahami.
2. Mengikuti tren kemajuan teknologi.
Siswa berharap para guru mampu mengikuti tren kemajuan teknologi yaitu dengan memanfaatkan aplikasi/ sosial media yang sedang disukai para siswa, dengan begitu siswa merasa lebih antusias.
Editor: Khairil Miswar