Membangun Negeri Menuju Generasi Berprestasi

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman budaya. Dari Sabang sampai Merauke wilayah Indonesia terbentang dengan sangat luas. Namun apakah dengan segala yang dimiliki oleh negara ini, kehidupan bangsa kita akan menjadi sejahtera?

Semua rakyat hidup makmur. Itulah sebuah tantangan yang harus kita pecahkan bersama supaya tercapai negara Indonesia yang aman, sejahtera, dan disegani bangsa lain dengan membangun negeri kita dan mempersiapkan generasi yang berprestasi.

Generasi Y atau yang sering disebut Generasi Milenial dinilai memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembangunan begeri. Ide-ide segar, pemikiran kreatif dan inovatif yang dimiliki generasi millenial diyakini dapat mendorong terjadinya transformasi negeri ke arah yang lebih baik melalui efektivitas, perbaikan, pengembangan, dan perubahan.

Di era teknologi saat ini, kaum milenial memiliki tiga peran penting dalam upaya memajukan suatu bangsa, yakni, pertama, kaum milenial sebagai “Cyber Army” dalam menyebarluaskan gagasan-gagasan nasionalime Indonesia, dan juga  memerangi penyebaran berita bohong atau hoaks serta ujaran kebencian (Sara) di media sosial yang dapat mengancam kondusifitas di Indonesia.

Kedua, sebagai bagian dari “warga sosial”, milenial dapat menjadi kelompok sosial yang aktif menggalang kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan kesadaran nasionalisme tentang perlunya menjaga kesatuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 

Ketiga, milenial adalah kelompok sosial yang relatif terdidik, yang diharapkan dapat turut berkontribusi mengapai cita-cita bangsa yakni mencerdaskan bangsa, dengan mencurahkan seluruh  tenaga dan pengetahuannya kepada dunia pendidikan di Indonesia.

Dalam diri manusia terdapat kemampuan dasar baik jasmaniah maupun rohaniah yang tidak dapat berkembang dengan baik tanpa bimbingan dari pendidik. Oleh karena itu, setiap manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan jasmaniah dan rohaniah. 

Kebutuhan pendidikan tersebut bukan sekadar untuk mengembangkan kemampuan dasar semata, melainkan juga untuk mengarahkan perkembangan kemampuan dasar itu kepada pola hidup sehari-hari, supaya keduanya biasa berjalan seiring dalam bentuk yang harmonis, sehingga tercipta keteraturan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Untuk membangun sebuah generasi yang berprestasi, perlu diadakannya persiapan yang matang. Kita harus mampu memberikan pendidikan dan pemahaman pada anak mengenai sesuatu hal yang baik. Kita juga harus mampu mengajarkan pada anak sikap-sikap yang baik yang sesuai norma dan agama dan membiasakan anak untuk menerapkan dan melaksanakan sikap dan perilaku yang baik.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga harus ditingkatkan. Karena masih banyak masyarakat terutama para orangtua belum memahami apa pentingnya pendidikan. Kita sebagai calon pendidik harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat dan para orangtua akan pentingnya pendidikan bagi generasi muda. 

Untuk menjadi sebuah negara yang maju diperlukan pemuda pemudi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas serta memilki prestasi yang gemilang baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, serta prestasi yang dimiliki anak bangsa maka akan menghasilkan beragam pemikiran dan ide-ide cemerlang untuk membangun negeri menuju generasi yang berprestasi, seperti mengadakan pendidikan wajib belajar hingga perguruan tinggi yang akan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia dan dapat bersaing dengan bangsa lain di tingkat internasional.

Editor: Khairil Miswar

Baca Juga

“Pulitek” Orang Aceh: Politik Keterusterangan

Pengalaman-pengalaman serupa tentulah dapat kita temukan di berbagai kesempatan, bahwa dalam relasi sosialnya, terutama dalam dunia politik, keterusterangan merupakan tipikal dari orang Aceh.

Kisah Persahabatan di Balik Meja Kerja

Waktu terus berjalan, tetapi persahabatan dan kenangan di balik meja kerja itu tetap hidup dalam hati mereka. Meskipun jalan hidup membawa mereka ke berbagai arah, ikatan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun tidak akan pernah hilang.

BUKAN DI TANGAN MPR

Malah, sekarang, kita lebih mengkhawatirkan kapasitas partai politik, yang lebih mengejar hasil instan elektoral dengan mengajukan pelawak sebagai calon wakil walikota.

MEKKAH YANG DEKAT

Mekkah adalah tanah impian. Semua muslim mendambakan menginjakkan kaki di sana. Dari Mekkah, tempat di mana sakralitas ibadah haji dilakukan, cerita mengenai hubungan muslim dengan Tuhan dan masyarakatnya bermula.

Menyoal Frasa Wali Keramat dalam Cerpen Ada Sepeda di Depan Mimbar

Namun, pada poin kedua, di sini, imajinasi Khairil Miswar sama sekali bertolakbelakang dengan imajinasi saya. Gambaran imajinatif sosok Teungku Malem yang dianggap wali keramat, namun dia menghasut Tauke Madi untuk tidak lagi memperkerjakan orang yang tidak salat, bukan main anehnya