Gema Shalawat Majelis Azzabidie di Kota Langsa

Majelis Azzabidie kota Langsa terletak di Gampong Gedubang Jawa, lorong Masjid Muwahhidin.

Majelis Azzabidie ini adalah sebuah wadah perkumpulan para jamaah untuk bershalawat dan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap baginda Rasulullah SAW di mana di dalam majelis tersebut terdapat hadroh yang terdiri dari pemain hadrohnya dan juga munsyidnya. Melalui perkumpulan hadroh itu kemudian dibentuk tim hadroh oleh Majelis Azzabidie untuk menggemakan shalawat di kota Langsa dengan diiringin oleh tim hadroh tersebut.

Majelis Azzabidie kota Langsa dibentuk pertama kalinya pada tahun 2014 dan masih bertahan hingga sampai sekarang ini dan dipimpin langsung oleh Al-Habib Haikal Al Attas.

Majelis Azzabidie ini bukan hanya fokua pada bershalawat saja, tetapi ada juga pengajian rutin di dalamnya. Setiap seminggu ada 2 pengajian khusus akhwat yaitu pengajian Majelis Azzahra dan pengajian Majelis Mahabbah Rasulullah (MMR) yang langsung dipimpin oleh Al-Habib Haikal Al Attas. 

Pengajian ini mengajarkan i’tiqad ahli sunnah wal-jama’ah yang berisi pengajaran tasawuf, tauhid dan fiqih (Tastafi).

Jika membahas mengenai Majelis Azzabidie ini, ada sesuatu hal yang sangat menarik untuk dibicarakan, 

Majelis Azzabidie ini selalu membuat acara setiap rutin malam Jumat untuk bershalawat untuk umum dengan dihadiri ratusan orang, baik laki-laki dan perempuan dengan  berbondong-bondong orang datang  menghadiri majelis shalawat pada malam Jumat dengan  pembacaan Maulid ad-Dibai karangan Habib Abdurrahman ad-Dibai yang diiringi oleh tim hadroh.

Di samping itu setiap ada perayaan hari spesial seperti hari memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dan memperingati Isra’ Mi’raj Majelis Azzabidie selalu mengundang para habaib dari Palembang, Jakarta, dan ada juga dari Tarim Hadramaut Yaman untuk hadir ke Langsa ke Majelis Azzabidie guna mengisi majelis shalawat tersebut. Kedatangan para habaib tersebut menjadi sumber kebahagian bagi kami semuanya di mana setiap selesai pembacaan Maulid ad-Dibai, habib tersebut mengisi tausiyah yang sangat banyak kami ambil hikmahnya dan setelah mengisi kajian tausiyah singkatnya habib memberikan ijazah untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari

Kehadiran Habib di majelis Azzabidie ini merupakan salah satu faktor yang menjadikan orang-orang beramai-ramai berdatangan ke majelis tersebut dan menumbuhkan rasa semangat yang begitu besar untuk berzikir dan bershalawat bersama habib, serta salah satu bentuk kecintaan kita terhadap sosok yang kita rindukan yaitu Nabi Muhammad SAW sehingga dari mereka terdorong untuk menghadiri majelis shalawat tersebut dan percaya bahwa habib merupakan kecintaan Rasulullah SAW.

Dengan menghadiri majelis shalawat tersebut semoga kita semuanya menjadi kecintaannya Rasulullah SAW dan dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW.

Saya sendiri merasa bangga bisa dekat langsung dengan ahlu bait kecintaan Rasulullah SAW dan bisa menghadiri pengajian yang diisi oleh Habib Haikal Al-Attas secara langsung dan menghadiri majelis shalawat rutin di malam Jumat. 

Dari hasil wawancara dengan Rika Amelia, jamaah di majelis tersebut, dia mengatakan bahwa di Majelis Azzabidie terdapat 3 acara rutin setiap minggunya,

  1. Aetiap malam Jumat ada rutinan shalawat bersama Habib Haikal Al-Attas dan diiringin oleh tim hadroh benhood yang dengan hadroh tersebut rasa gema shalawat tumbuh dalam hati kita untuk Rasulullah SAW.
  2. Pengajian Majelis Azzahra khusus akhwat yang dilakukan setiap hari Ahad jam 14.00 siang atau ba’da zuhur yang langsung diajarkan oleh Al-Habib Haikal Al Attas
  3. Pengajian Majelis Mahabbah Rasulullah khusus akhwat yang dilakukan setiap hari Kamis ba’da ashar yang langsung diajarkan oleh Habib Haikal Al-Attas.

Banyak masyarakat dari kalangan manapun baik muda atau orang tua semuanya berbondong-bondong bershalawat bersama.

Majelis azzabidie sudah lama dikenal oleh masyarakat kota Langsa ditambah dengan kepedulian dari orang-orang yang menyumbangkan tenaga ada juga berupa makanan atau minuman demi kelancaran acara tersebut.

Dengan keadaan sekarang yang masih harus mengikuti protokol kesehatan Covid 19 tidak menjadi penghalang terhentinya kita untuk berzikir menggemakan shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Acara ini tetap berjalan lancar berkat wujud cinta kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Editor: Khairil Miswar

Ilustrasi: republika.co.id

Baca Juga

Cermin dan Kehidupan: Melihat Kualitas Diri dalam Setiap Pantulan

Ketika kita berusaha untuk memahami dan menjelaskan tentang dunia luar, kita ternyata justru sedang memproyeksikan keyakinan, pengalaman, dan nilai-nilai yang kita hidupi…. Kita bukan menilai dunia apa adanya, tetapi dunia sebagaimana yang kita yakini. Inilah mungkin, mengapa kita perlu untuk sesekali mencoba melihat dunia dari perspektif orang lain.

Biografi Hamzah Fansuri

Hamzah Fansuri lahir sekitar pertengahan abad ke-15 pada periode akhir Samudra Pasai. Beliau mengenyam pendidikan pada Zawiyah Blang Pria. Kemudian hijrah ke Singkil dan mengajar pada lembaga pendidikan di sana. Tidak lama kemudian, melalui Barus, Hamzah Fansuri bertolak ke Timur Tengah untuk menuntut ilmu. Kembali ke Aceh, Hamzah Fansuri menetap di Fansur yakni Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar.

Ragam Orientasi Bahasa Indonesia (Asal Usul Bahasa Persatuan)

Karya ilmiah Sutan Takdir Alisjahbana seperti Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia Dilihat dari Segi Nilai-Nilai  telah menunjukkan tentang bagaimana bahasa Indonesia sangat mampu menjadi sarana penulisan ilmiah. Penulisan ilmiah yang membuktikan kompatibilitas tinggi bahasa Indonesia sebagai sarana penulisan ilmiah selanjutnya juga dapat dilihat dalam karya Ignas Kleden, Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan. Tulisan ilmiah tentang agama juga ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana yakni Pemikiran Islam dalam Menghadapi Globalisasi dan Masa Depan Umat Manusia. Karena memang bahasa Indonesia yang dulunya dalam format bahasa Melayu telah digunakan oleh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani, Abdurrauf Al-Singkili, dan lainnya, telah sangat baik menjadi sarana komunikasi literatur agama.

Penyebaran Modern Bahasa Melayu Pasai (Asal Usul Bahasa Persatuan)

Bahasa Melayu Pasai yang telah luas penyebarannya telah menjadi sarana komunikasi efektif dalam menyatukan masyarakat Nusantara. Penguasaan bahasa Melayu Pasai yang sangat luas juga menyebabkan terjadinya penyerapan berbagai kosakata lokal masing-masing. Sehingga membuat bahasa Melayu Pasai itu terus mengalami penyempurnaan sebagai bahasa persatuan.