Dari semua superhero, Batman adalah favorit saya. Alasannya sederhana: Dia menjadi superhero bukan karena digigit serangga. Jadi, korban percobaan kimia, atau karena keturunan alien seperti Superman. Modal Bruce Wayne menjadi Batman ada empat. Pertama, punya kekayaan warisan orang tua. Kedua, menguasai ilmu bela diri. Ketiga, menguasai sains dan teknologi. Keempat, punya asisten laki-laki separuh baya yang setia (Alferd).
Dilihat dari kelas sosial, Bruce Wayne bukan hanya elite, tapi elitenya elite kota Gotham. Bruce Wayne adalah contoh dari oligarki at its purest! Kekayaannya seolah-olah tak terhingga dan tak bisa dihabiskan sebelas turunan.
Hal lain yang juga menarik dari Batman adalah motif psikologi yang membuat dia menjadi manusia malam pembasmi kejahatan: kematian orang tuanya. Dari kecil sampai dewasa ia terperangkap dengan trauma masa kecilnya. Sehingga terobsesi untuk selalu menggebuk orang-orang jahat, seolah-olah sedang menggebuk pembunuh mama papanya. Harusnya, dengan uang yang dia punya, Batman bisa membayar psikiater untuk mengobati luka traumanya. Lalu menikmati hidup dengan menikahi wanita cantik, dan menghabiskan waktu dengan keluarga.
Soal cara menyelamatkan Kota Gotham, Bruce Wayne perlu belajar dari oligarki di Indonesia. Dengan harta yang dia punya, lebih baik Bruce mendirikan partai politik dan menguasai media. Lalu setelah partainya menang, dia bisa mengubah kota Gotham dari dalam dan konstitusional. Ketimbang setiap malam begadang sampai pagi. Bisa jadi Bruce Wayne akan kena hepatitis sebelum berumur enam puluh.