Jalaluddin Rakhmat

Saya berkenalan dengan buku monumental Jalaluddin Rakhmat atau sering disapa Kang Jalal waktu kuliah Sarjana di Universitas Abulyatama Aceh. Meskipun mengambil jurusan sastra, sangat suka dengan buku-buku filsafat dan pemikiran Islam. Beruntung sekali saya ketika ke perpustakaan Universitas Abulyatama sangat banyak tersedia buku-buku pemikiran Islam, baik yang ditulis pemikir nasional maupun internasional.

Bayangkan, saya bisa menemukan buku seperti karya Syed Ameer Ali, Sir Muhammad Iqbal, Karen Amstrong, Ziauddin Sardar, Fazlur Rahman, Toshihiko Izutsu, Murtadha Muthahhari, Ali Syari’ati, Lothrop Stoddard. Martin van Bruinessen, dan sederet nama besar lainnya, tersedia di perpustakaan yang tidak seluas perpustakaan milik IAIN Ar-Raniry dan USK.

Waktu itu saya tidak terlalu terpesona dengan karya-karya besar itu karena memang belum terlalu familiar dengan nama-nama mereka. Saya hanya meminjam satu-persatu buku-buku itu dan membacanya dengan tekun. Sangat banyak wawasan dan pencerahan saya dapatkan. Itu membuat minat saya semakin besar untuk mengkaji wacana filsafat dan pemikiran Islam.

Koleksi buku-buku pemikiran Islam, khususnya yang diterbitkan Mizan dari artikel-artikel terbaik para pemikir Islam di Indonesia nyaris lengkap. Ada Membumikan Al-Qur’an karya M. Quraish Shihab. Ada Paradigma Islam karya Kuntowijoyo. Ada Islam Kemodernan dan Keindonesiaan dan Islam Doktrin dan Peradaban karya Nurcholish Madjid. Ada Menggagas Fikih Sosial oleh KH. Ali Yafie. Ada Intelektual Inteligensia karya M. Dawam Rahardjo. Dan tentunya ada Islam Alternatif dan Islam Aktual karya Jalaluddin Rakhmat.

Saya meminjam buku-buku itu dan membacanya secara tekun satu-persatu. Mizan memang sangat piawai dalam menghimpun artikel-artikel lepas. Menghimpun beberapa artikel ke dalam bab tertentu yang terkait, dan menghimpun beberapa bab tersebut menjadi sebuah buku yang menjadi tampak sebagai sebuah buku utuh.

Saya suka sekali buku Kang Jalal, Islam Alternatif. Sangat banyak wawasan baru yang mencengangkan tentang perspektifnya memandang Islam. Sebagai mantan santri, saya hanya melihat Islam sebagai sekumpulan aturan tentang peribadatan dan doktrin keimanan. Tetapi dalam Islam Alternatif, Kang Jalal menunjukkan bahwa Islam itu adalah energi keimanan untuk diaktualisasi dalam ranah sosial dan ilmu pengetahuan. Bukan sebatas doktrin keyakinan dan perangkat ibadah untuk mempersiapkan kehidupan yang baik di akhirat.

Buku Islam Alternatif menunjulkan bahwa Islam adalah sumber semangat untuk memperjuangkan nasib kelompok-kelompok miskin dan tertindas. Kang Jalal dalam buku tersebut menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sangat memuliakan perempuan, menekankan pentingnya sains dan teknologi, dan sangat menganjurkan umat untuk ikut serta dalam semarak modernitas. Karena sejatinya Islam adalah agama modernitas.

Karya Islam Alternatif saja sudah begitu mencengangkan saya. Apalagi Islam Aktual. Buku ini saya katakan adalah magnum opus Kang Jalal. Dibaca oleh sangat banyak orang. Dicetak puluhan kali. Buku tersebut menyorot tentang berbagai problematika umat Islam mulai dari klasik hingga kontemporer. Refleksi historis umumnya diangkat untuk ditawarkan sebagai solusi atas problematika kontemporer.

Berbagai problem yang diangkat Islam Aktual antara lain tentang ukhuwah, yakni berbagai perspektif memahami agama yang seharusnya dinamika itu saling menguatkan, malah berubah menjadi perpecahan. Masalah selanjutnya yang diangkat adalah tentang pembaruan dakwah agama melalui media modern seperti televisi, radio, dan sebagainya serta strategi dakwah melalui pendayagunaan teknologi media massa.

Selanjutnya membahas tentang relasi keagamaan dengan organisasi massa dan organisasi politik dan pemerintahan. Kemudian membahas tentang urgensi penguasaan teknologi dan pembaruan pemikiran Islam.

Buku legendaris Islam Aktual selanjutnya membahas tentang esensi agama yang sangat menekankan pentingnya pembangunan keluarga, perlindungan anak, dan memuliakan perempuan.

Bagian terakhir membahas tentang pentingnya membela kelompok tertindas dan pentingnya berkorban untuk agama dan masyarakat.

Belakangan setelah membaca Islam Alternatif dan Islam Aktual, saya mulai memikirkan bagaimana seorang sarjana ilmu komunikasi bisa menulis dengan baik tentang wacana pemikiran Islam. Tidak hanya Kang Jalal, Kuntowijoyo yang berlatar belakang ilmu Sejarah juga memiliki keahlian serupa. Ternyata selanjutnya saya tahu bahwa M. Dawam Rahatdjo yang berlatar belakang ilmu ekonomi juga demikian. Banyak juga yang lain seperti itu.

Melihat para cendikiawan yang berlatar belakang pendidikan formal bukan studi keislaman namun menghasilkan karya-karya bagus tentang pemikiran Islam membuat saya menjadi semakin bersemangat membaca dan mengkaji literatur-literatur tentang filsafat dan pemikiran Islam.

Mengenai Kang Jalal sendiri, saya merasa sangat kagum karena beliau telah menghasilkan buku-buku terkait bidang akademik formalnya secara konsisten. Sebelum Islam Alternatif terbit pertama tahun 1986, Kang jalal telah menulis Retorika Modern (1982), Analisis Isi (1983), Metode Penelitian Komunikasi (1984), dan Psikologi Komunikasi (1985). Itu artinya selama empat tahun berturut-turut Kang Jalal telah menulis buku tentang komunikasi. Selanjutnya juga sangat banyak buku-buku yang ditulis Kang Jalal tentang ilmu komunikasi.

Mengenai buku-buku tentang pemikiran keislaman, selanjutnya Kang Jalal menulis buku-buku sangat berkualitas seperti The Road to Allah, Dahulukan Akhlak di Atas Fikih, Membuka Tirai Kegaiban, Meraih Cinta Ilahi, dan sangat banyak lainnya. Saya kurang tahu pasti jumlah total buku karya beliau. Pastinya lebih lima puluh judul. Saya menduga sekitar delapan puluh. Saya telah membaca sekitar dua puluh buku karya Kang Jalal. Buku-bukunya sangat renyah dan enak dibaca.

Buku-bukunya tentang tasawuf sangat menyentuh hati. Tulisannya sangat komunikatif. Beliau memang memiliki ilmu yang dalam. Sangat rajin mengkaji baik dari literatur klasik maupun mutakhir. Beliau hidup dalam ilmu pengetahuan.

Semangat konsistensi mengkaji ilmu yang mendalam, kemampuan menulis yang sangat komunikatif, dan produktivitas luar biasa, adalah tiga semangat yang patut diteladani dari Kang Jalal.

Ilustrasi: M Ruh

Baca Juga

“Pulitek” Orang Aceh: Politik Keterusterangan

Pengalaman-pengalaman serupa tentulah dapat kita temukan di berbagai kesempatan, bahwa dalam relasi sosialnya, terutama dalam dunia politik, keterusterangan merupakan tipikal dari orang Aceh.

Kisah Persahabatan di Balik Meja Kerja

Waktu terus berjalan, tetapi persahabatan dan kenangan di balik meja kerja itu tetap hidup dalam hati mereka. Meskipun jalan hidup membawa mereka ke berbagai arah, ikatan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun tidak akan pernah hilang.

BUKAN DI TANGAN MPR

Malah, sekarang, kita lebih mengkhawatirkan kapasitas partai politik, yang lebih mengejar hasil instan elektoral dengan mengajukan pelawak sebagai calon wakil walikota.

MEKKAH YANG DEKAT

Mekkah adalah tanah impian. Semua muslim mendambakan menginjakkan kaki di sana. Dari Mekkah, tempat di mana sakralitas ibadah haji dilakukan, cerita mengenai hubungan muslim dengan Tuhan dan masyarakatnya bermula.

Menyoal Frasa Wali Keramat dalam Cerpen Ada Sepeda di Depan Mimbar

Namun, pada poin kedua, di sini, imajinasi Khairil Miswar sama sekali bertolakbelakang dengan imajinasi saya. Gambaran imajinatif sosok Teungku Malem yang dianggap wali keramat, namun dia menghasut Tauke Madi untuk tidak lagi memperkerjakan orang yang tidak salat, bukan main anehnya