Tantangan dan Harapan Guru di Masa Depan

Banyak orang yang bertanya, sebenarnya apa fungsi guru? Apakah hanya sekadar mengajar di depan kelas dan berdiri saja di depan kelas? Apakah tugas guru tidak ada yang lain selain mengajar? Ternyata tidak demikian.

Menjadi guru adalah hal sangat menyenangkan dan membanggakan bagi siswa dan masyarakat yang ada di sekitar kita. Peran guru merupakan teladan bagi siswa yang mampu menghidupkan nilai rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam diri anak.

Guru adalah sosok yang harus bisa digugu dan ditiru. Ungkapan itulah yang selalu melekat pada seseorang yang berprofesi sebagai guru.

Tanggung jawab guru bukan hanya sekadar mengajar namun sebagai agen perubahan dalam membentuk peserta didik yang berkualitas. Hal ini, juga yang menjadi penyebab profesi guru sangat mulia, karena melalui guru segala aspek keilmuan dapat berkembang.

Selain itu, keteladanan seorang guru juga sangat diperlukan untuk mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik di masa yang akan datang. Guru juga merupakan sebuah contoh ideal dalam pandangan siswa yang tingkah lakunya akan ditiru. Oleh karena itu, menjadi guru harus berusaha untuk selalu menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswanya.

Menjadi seorang guru harus berbakti di tengah kehidupan masyarakat yang penuh dengan tantangan dan ujian sebagai bukti pengabdian pada rabbul izzati. Kini orang pun berlomba-lomba untuk menjadi guru.

Guru adalah sosok bahagia dan dicintai banyak orang terlepas dari segala kelebihan atau kekurangannya. Guru tidaklah hanya mentransfer pengetahuan belaka, namun melaksanakan kegiatan mendidik dan rasa tanggung jawab yang berkaitan dengan sikap dan perilaku insani.

Guru juga harus mempersiapkan peserta didiknya bagaimana ia harus belajar, mempelajari, mengkaji dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang haus akan pendidikan, dan bagaimana siswa belajar menghadapi hidup yang penuh tantangan. Hanya mereka yang bermoral tinggi dan kuatlah yang dapat melakukan tugas suci membangun bangsa ini.

Dalam melaksanakan fungsinya guru mendidik siswa dengan menerapkan berbagai macam metode bagaimana siswa belajar dan  mengatur dirinya dan mencari pengetahuannya dengan menggunakan pikiranya sendiri.

Di sinilah tugas guru yang paling berat bagaimana siswa diupayakan mengembangkan apa yang dimilikinya sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk dan disesuaikan dengan keadaanya masing-masing.

Tidak masanya lagi guru mendidik menggunakan kekerasan, paksaan dan intimidasi seperti dulu sebab bila hal tersebut terjadi di masa kini bisa saja menimbulkan kegelisahan. Jika guru tidak ada di dalam kelas maka akan terjadinya kekacauan.

Seberat apapun tugas itu guru akan memikul dan melaksanakan dengan sangat hati–hati. Di satu sisi guru juga harus menerapkan didikan yang tepat sesuai dengan kodrat alamnya anak.

Di lain pihak, kewajiban guru terhadap negara tidaklah berbeda dengan warga negara Indonesia yang lainnya. Salah satu kewajiban sebagai warga begara adalah mempertahankan nilai budaya dengan penuh kesadaran di mana masyarakat juga harus ikut melestarikan budaya bangsanya. Inilah tugas guru yang amat berat dalam dunia pendidikan sekarang ini.

Guru dan pendidikan ibarat lepan dengan daun keduanya tidak berpisahkan. Jika kita membicarakan soal pendidikan yang jadi sendi pembangunan masyarakat dengan sendirinya kita berhadapan dengan masalah guru. Nah, di tangan guru juga terletak sebagian besar baik buruknya jalannya roda pendidikan. Oleh karena itu penigkatan kualitas guru harus benar-benar jadi perhatian serius institusi pemerintahan.

Kita juga menyadari bahwa pada umumnya gaji guru terbilang rendah dan tidak sesuai dengan kedudukanya, namun bukan berarti menjadi guru itu menderita. Tetapi, jangan sampai lebih parah dari pegawai lainnya.

Tujuan adanya pendidikan nasional adalah demi menciptakan insan didik berkualitas dan bertaqwa, maka setiap pendidik mau atau tidaknya harus memandang jabatannya itu sebagai sebuah kehormatan yang tidak dapat diukur dengan besar atau kecilnya penghasilan yang didapat setiap bulannya.

Masyarakat pun harus sadar dan bisa lebih menghargai guru sebagaimana mestinya yaitu memberi kedudukan yang terhormat kepadanya.

Berbahagialah Anda menjadi guru yang telah mendarmabaktikan pada kehidupan anak manusia yang menginsyafkannya dan memimpin kegembiraan dalam belajar. Perwujudan pikiran perasaan dan kehendaknya untuk kemajuan suatu bangsa penting diciptakan untuk mempertahankan nilai luhur kebangsaanya.

Sebagai bangsa yang merdeka dan telah melaksanakan kewajiban terhadap nusa dan bangsa, sudah tentu masyarakat tersebut dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan bersungguh–sungguh memperhatikan masalah pembangunan negara dan masyarakat.

Menjadi seorang guru bukan hanya mengajar di depan kelas saja, akan tetapi guru harus bisa bertindak sebagai mentor, fasilitator, serta motivator, di mana semua itu akan membuat kualitas dari dalam diri anak didiknya ini didukung oleh jiwa mereka sendiri yang memiliki segala macam potensi.

Menjadi seorang guru juga bisa dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan dengan warga masyarakat yang lainnya karena dapat menggunakan berbagai kesempatan untuk memberikan penjelasan kepada lapisan masyarakat tentang betapa penting nya sebuah nilai pendidikan yang semakin berkembang.

Guru juga adalah bagian dari pengembang kurikulum, maka guru pulalah yang selalu melaksanakan evalusi dan penyempurnaan terhadap kurikulum.

Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi. Yang pertama sendi proses guru akan dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran.

Yang kedua dari segi hasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengubah perilaku sebagian besar pendidik ke arah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Untuk memenuhi dari dua segi tersebut, diperlukan berbagai kompetensi pembelajaran.

Kita hidup di tengah–tengah masyarakat yang sedang dilanda krisis dalam beberapa aspek kehidupan, kemiskinan, kebodohan, kezaliman, dan ketidakadilan di dalam segala bidang, dan lain sebagainya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Nah dalam kondisi semacam ini, kita sangat membutuhkan guru yang seharusnya menjadi pahlawan penyelamat bangsa yang mampu menyampaikan pesan–pesan pembelajaran kepada peserta didik yang penuh dengan tantangan.

Oleh karena itu, guru harus bisa sekreatif mungkin, profesional dan menyenangkan. Guru seperti inilah yang diharapkan orang tua dan masyarakat untuk mendidik anak–anaknya dan membantu mengantarkan mereka ke jenjang kesuksesan, baik untuk hidup dalam masyarakat lokal maupun dalam dunia global.

Editor: Khairil Miswar

Baca Juga

“Pulitek” Orang Aceh: Politik Keterusterangan

Pengalaman-pengalaman serupa tentulah dapat kita temukan di berbagai kesempatan, bahwa dalam relasi sosialnya, terutama dalam dunia politik, keterusterangan merupakan tipikal dari orang Aceh.

Kisah Persahabatan di Balik Meja Kerja

Waktu terus berjalan, tetapi persahabatan dan kenangan di balik meja kerja itu tetap hidup dalam hati mereka. Meskipun jalan hidup membawa mereka ke berbagai arah, ikatan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun tidak akan pernah hilang.

BUKAN DI TANGAN MPR

Malah, sekarang, kita lebih mengkhawatirkan kapasitas partai politik, yang lebih mengejar hasil instan elektoral dengan mengajukan pelawak sebagai calon wakil walikota.

MEKKAH YANG DEKAT

Mekkah adalah tanah impian. Semua muslim mendambakan menginjakkan kaki di sana. Dari Mekkah, tempat di mana sakralitas ibadah haji dilakukan, cerita mengenai hubungan muslim dengan Tuhan dan masyarakatnya bermula.

Menyoal Frasa Wali Keramat dalam Cerpen Ada Sepeda di Depan Mimbar

Namun, pada poin kedua, di sini, imajinasi Khairil Miswar sama sekali bertolakbelakang dengan imajinasi saya. Gambaran imajinatif sosok Teungku Malem yang dianggap wali keramat, namun dia menghasut Tauke Madi untuk tidak lagi memperkerjakan orang yang tidak salat, bukan main anehnya